Untuklebih jelasnya puisi tentang bencana alam telah menyapa disimak saja bait bait puisi berjudul alam telah menyapa dibawah ini. PUISI ALAM TELAH MENYAPA Oleh: Titis Arkadewi Panuluh. Menjerit menggila Pekik alam menangis Bumi bergoyang samba, dataran tinggi bergetar Bergoncang!!! Lautan bergejolak, ombak menari menyapa beringas
HARIANTI KORUPSI; BENCANA. Oleh: SAMSUTO. Kereta tabrakan di bintaro. Puluhan nyawa merenggang. Keluh sakit yang patah, luka. Merobek pagi yang cerah. Mobil tangki pertamina. Melaju melewati pembatas jiwa. Palang kereta putih merah.
Adabanyak yang gemar berbicara lewat tulisan, dan alam merupakan bahan untuk menuliskan sebuah puisi. Mengagumi atas alam sebagai Maha Karya yang kuasa, atau bahkan sebaliknya, bencana alam ganas yang sanggup membuat masyarakat kocar-kacir ketika alam sedang murka. Berikut beberapa puisi alam, baik tentang keindahan alam maupun murkanya.
PUISIuntuk PARA Korban Bencana Alam. By kocak humor - Posted on October 3rd, 2009 Tagged: amal jariyah; bencana alam; Bencana Alam; Wahai PARA Korban Bencana Alam, INGATlah bahwa kami PASTI akan MEMBANTU Saudara-Saudara, Kantor Pusat Hizbut Tahrir Indonesia, di Crowne Palace A25, Jalan Prof. Soepomo 231 Jakarta Selatan, Telp. 021
14contoh puisi tentang keindahan alam indonesia dari desa, pegunungan, sawah, pantai dll. Hingga penyebab bencana alam itu sendiri. Populer 33+ Contoh Puisi Tentang Gunung 5 Bait
Untuklebih jelasnya puisi tentang bencana alam yang menceritakan tentang banjir, atau puisi air yang meluap disimak saja dibawah inipuisinya. PUISI: BANJIR Oleh: Sajak Kerinduan. Di awal tahun ini alam menggelar konser air mata awan dengan nyanyian khas dan tabuhan halilintar menghantam permukaan alam dengan sesekali hembusan napas angin
. Kumpulan Puisi bencana alam di Indonesia tentang gempa dan tsunami. Indonesia kembali diuji kesabaran dan ketabahan menghadapi bencana alam, baru beberapa bulan yang lalu gempa lombok dan Tsunami Palu, memporak-poranda daratan Nusa Tenggara serta daratan Sulawesi Tengah, menelan ribuan korban membuat indonesia tahun 2018 Indonesia kembali berduka, Gelombang tsunami selat sunda kembali membawa petaka, yang menyebabkan tsunami Banten dan lampung dengan rentetan bencana alam yang terjadi di Indonesia, puisi-puisi yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak adalah artikel bencana alam di indonesia dalam bentuk puisi tentang bencana alam gempa bumi dan berikut ini daftar judul puisi bencana alam di indonesia 2018 yang dipublikasikan diantaranyaDelapan judul Puisi bencana alam di Indonesia, diantaranya puisi gempa bumi dan tsunami. yang di tulis oleh beberapa pemuisi yang peduli dengan keadaan alam Puisi Bencana Alam Di Indonesia 2018 Tentang Gempa Dan TsunamiBagaimana isi artikel bencana alam di Indonesia dalam bentuk bait bait puisi tentang bencana alam? untuk lebih jelas, cerita puisi dan kata kata bencana alam, yang berisikan puisi gempa bumi di indonesi dan puisi-puisi tentang tsunami disimak saja berikut ini kumpulan puisi bencana alam di indonesia.1. PUISI TSUNAMIOleh Popon KomalaBatu karang berteriak menahan hantaman ombakPasir-pasir merintih menahan sakitBanyu mengamuk tak terkendaliSemua berlari mencari tempat yang tinggiTiada harta benda yang pikirkanSemua seakan telah terlupakanHanya nyawa yang didambakanSelamat tak menjadi mayatTak seorangpun bisa menghadangKetika Allah telah mentakdirkanTinggallah Dia mengucapka"Jadilah !Semua makhlukpum akan angkat tanganTsunami kini telah terjadiSebagai bukti Kuasa IllahiTinggallah manusia tuk mawas diriKemana nantinya langkahkan kaki membawa hati2. PUISI DESEMBEROleh Lanie LukmanTerkikis hati dalam DesemberMerintih jiwa penuh asa dan dukaAkhir tahun penuh tragedi dan kesedihanCerita perjalanan hidup dalam suka dukaNamun semua adalah tulisanAlam beriak insani terhentakBencana dan rencana TuhanSemua terwujud dalam sekejapAir melonjak gunung muntahkan baraBayu berputar bagaikan baling baling raksasaBumi bergoyang porak porandakan seisinyaTeguran sungguh dahsyatBergetar jiwa dalam dilemaDengan apa yang kini terjadi di bumi indah iniHanyalah Tengadah penuh harapAmpunan darimu ya ilahiBandung 25 Desmber 20183. PUISI BENCANA ALAM TSUNAMI BANTEN DAN LAMPUNG Yang Datang KembaliOleh Erum RumiasihLangit negeri temaram kelabuTsunami kembali bak masih merindubertamu apel di Malam Minggumenyapu pesisir Selat Sunda tanpa malusetelah wisata ke Lombok dan PaluBisik pesisir yang menawanmelambai mengajak wisatawanberlibur menikmati suasana pantaitak sadar bahaya datang mengintaidi saat mereka sedang bersantaiAnak Krakatau lama mengidap batukmenahan sesak terbatuk-batukdahak lava menyembur di muluterupsi pun mendorong longsor bawah lautmengundang tsunami pembawa mautJerit tangis kembali memekikwarga selamatkan diri paniktakut tergulung ombak tsunamiyang bertandang di malam harimenebar ambigu di dalam diriTsunami kembali menelan jiwapesisir pantai diluluhlantahkanlava panas Anak Krakatau muntahkancoba bacalah Isyarat Tuhanmelalui tulisan fenomena alamPantai Carita kini bawa ceritacerita duka penuh luka laraberisi pesan Yang Maha Kuasamengajak diri bermuhasabahuntuk slalu jalankan kewajibanridho Allah yang jadi tujuansebelum ajal menjemput datangCikancung, 23 Desember 2018Back to list title puisi bencana alam di Indonesia ā4. PUISI TENTANG BENCANA ALAM GEMPA BUMI DAN TSUNAMI PALUBagian ke empat puisi tentang bencana alam gempa dan tsunami adalah puisi tentang bencana alam gempa bumi dan tsunami palu, bagaimana isi dari rangkaian kata kata puisi bencana alam tsunami yang dipublikasin atau blog puisi dan kata bijak disimak saja berikut ini, puisi tentang bencana alam gempa bumi dan tsunami paluGEMPA, TSUNAMI, DI PALU DAN DONGGALAOleh Adi Taufik, ketenangan suasana malamTerasa damai nuansa alamNamun di balik bumi yang diamTersimpan amarah yang begitu dalamHati kecil kembali digugahKetenangan Palu, Donggala musnahTsunami datang sebagai musibahHarta, beribu nyawa lenyaplah sudahKita tidak perlu bertanyaAda apa dan salah siapaKarena tertulis dalam sabdaSemua ulah tangan manusiaMari bercermin pada diriMemohon perlindungan Sang Maha PemberiSemoga musibah yang sedang mewarnaiBerganti indah dalam kasih IlahiLampung, 20 Oktober 2018CatatanSabda = perkataan Rasulullah SAW dalam hadis/ KAMI TERLALU BANYAKKarya SugihartonoBelum sempat kuberanjakDari tempatku berpijakTanah lagi-lagi bergerakJalanan kembali retak-retakGelombang ombak bergolakSepanjang pantai luluh lantakMati dan hidup tak berjarakTsunami dan gempa mempersempit gerakMusibah menjadi agenda almanakNamun sayang tiada pernah disimakPenyambutan cuma dengan isakSelebihnya adalah pendirian barak-barakOrator sibuk berteriakPenyair sibuk bersajakPenguasa sibuk menghimpun pajakUlama sibuk mencari bakiakPalu, Donggala terkoyakTangisku meledakDosa kami terlalu banyakMusibah beruntun merebakTuhan Maha BerkehendakManusia tak bisa berbuat banyakTsunami dan gempa datang berarakPermohonan ampun masih lelap di ketiakBack to list title puisi bencana alam di Indonesia ā.5 PUISI BENCANA ALAM INDONESIA TENTANG GEMPA LOMBOKDan selanjutnya adalah puisi bencana alam Indonesia Tentang Gempa Lombok, Bagaimana cerita dan makna puisi gempa bumi yang dipublikasikan untuk lebih jelasnya disimak saja berikut ini puisi-puisi tentang bencana lombok bagian kelima kumpulan puisi bencana alam di SEBUAH NAMA LOMBOKOleh Arya Musafir SenjaMasih tersuguhSajian duka yang tak berteduhDari jiwa yang merintih di gubuk kumuhBersama teriak tangis meratap istana yang runtuhMasih terlihatDuka menyayatDari mereka yang serak berteriakDicumbu guncangan yang sangat dahsyatMasih terdengarHisteris membingarDari sederet mata yang bernanarDi sela gempa yang menggelegarMasih di sanaDi tempat yang samaDi pulau seribu masjid disapa bencanaPorandakan indahnya panoramaEntah sampai kapanBencana dihentikanTatkala hamba TuhanPun masih gemar dengan kesalahanKalbar, 21 Agustus 2018PUISI GEMPA LOMBOKOleh Budi SantosoTuhan .. !Kenapa bencana melanda ..Kembali mendera ..Lagi dan lagiKenapa Tuhan ... ?!Derai berurai ..Apakah mereka jarang menangisAtau tak pernah memintaAmpunkan Tuhan ... !Mungkin karena tak mengertiTak faham makna berartiBimbing agar to list title puisi bencana alam di Indonesia ā6. PUISI COBAANOlehRaisya MeilaniGeliat bumi memporandakan harapanMeluluhlantakkan kehidupanBegitu singkat guncangan ini meruntuh menghancurkanSungguh langkah menjauh tak mudah, bahkan tertahanBencana ini tak bisa di hindariHarta tak lagi dimilikiLuka tak mudah terobatiNyawa tak bisa tergantiUjian ini pantas ditangisiNamun jangan diratapiSebab padaNya kita telah berjanjiUntuk berserah dan merela semua titipanNya kembaliSaudaraku tetaplah bertahan dan tabah menghadapiSebab Sang Maha Memiliki pun telah berjanjiDisiapkanNya semesta surgawi bagi yang tahan ujiSemoga cobaan ini tak menyurutkan iman di hatiNamun justru makin khusyuk kita mendekat pada Sang IlahiTak henti-hentinya kami syafa'atkanDo'a mengiringi ketegaranDan begitu banyak relawan setia menggalang urun juga bantuanUntuk saudaraku di selat sunda mohon sampaikanBandung, 26 Desember 2018Turut berduka cita dan berdoa bagi saudaraku di selat sundaDemikianlah kumpulan puisi bencana alam di Indonesia 2018, tentang gempa dan tsunami, baca juga puisi puisi tentang bencana alam di halaman lain blog puisi dan kata bijak, semoga puisi yang dipublikasikan diatas dapat menghibur dan bermanfaat.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Apapun yang namanya bencanaTentunya kita semua ingin hindariEntah wabah virus, tsunami, erupsi gunung, atau pun gempa Selalu memakan korban yang membawa pilu di hati Di mana pun negara di duniaBerbagai bencana tentunya pernah dialamiRasa kemanusiaan tumbuh di tengah bencana yang adaMenyatukan perbedaan manusia yang ada di bumi Ada yang coba kaitkan bencana dengan agamaBoleh saja asal jangan terlalu dieksploitasiSemua negara di dunia pernah alami bencana 1 2 Lihat Puisi Selengkapnya
Ingin mengungkapkan keprihatinan dan kesedihanmu dengan menulis puisi tentang bencana alam? Kalau bingung dan sedang mencari inspirasi, kamu menemukan tempat yang tepat. Di sini, kamu bisa membaca beberapa contohnya yang tak hanya menginspirasi, tapi juga bisa membuatmu terenyuh. Langsung saja dibaca, yuk! Selain pantun, puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang biasanya digunakan untuk mencurahkan isi pikiran dan perasaan penulisnya. Ada banyak hal yang bisa ditulis menjadi puisi, baik itu tentang cinta, hobi, keadaan alam, dan masih banyak lagi. Nah dalam artikel ini, kamu akan membaca beberapa contoh puisi tentang bencana saudara-saudara kita di daerah lain mengalami bencana, apa yang biasa kamu lakukan? Tentu saja kamu akan memberikan bantuan baik materi maupun logistik, kan? Nah, tak hanya itu, kamu pun bisa memberi dukungan moril dengan mengungkapkan keprihatinan dan kesedihanmu dengan menulis sebuah masih bingung cara untuk menuangkan pikiranmu dalam sebuah puisi, kamu bisa membaca contoh-contohnya di sini. Siapa tahu setelah membacanya, kamu akan seperti apakah puisi tentang bencana alam tersebut? Kamu pastinya makin penasaran, kan? Daripada kelamaan, mending kamu langsung simak saja selengkapnya di bawah ini, ya! Selamat membaca! 1. Kamu di Mana? Akhirnya berita itu sampai kepada saya Gelombang tsunami setinggi 23 meter melanda rumahmu. Yang tersisa hanya puing-puing belaka. Di mana kamu, DeāNa? Sia-sia teleponku mencarimu. Bagaimana kamu, Aceh? Di TV kulihat mayat-mayat yang bergelimpangan di jalan. Kota dan desa-desa berantakan. Alam yang murka manusia-manusia terdera dan sengsara. Di mana kamu, DeāNa? Ketika tsunami melanda rumahmu, apakah kamu lagi bersenam pagi? dan ibumu yang janda lagi membersihkan kamar mandi? DeāNa, kita tak punya pilihan untuk hidup dan mati. Namun untuk yang hidup kehilangan dan kematian selalu menimbulkan kesedihan. Kecuali kesedihan, selalu ada pertanyaan kenapa hal itu mesti terjadi dengan akibat yang menimpa kita? Memang ada kedaulatan manusia, DeāNa. Tetapi lebih dulu sudah ada daulat alam. Dan kini kesedihanku yang dalam membentur daulat alam. Pertanyaanku tentang nasib ini merayap mengitari alam gaib yang sepi. DeāNa! DeāNa! Kini kamu menjadi bagian misteri yang gelap dan sunyi. Hidupku terasa rapuh oleh duka, amarah, dan rasa lumpuh. Tanpa kejernihan dalam kehidupan bagaimana manusia bisa berdamai dengan kematian? DeāNa, hatiku menjerit pilu. Di mana kamu? Bagaimana kamu? Yang tak bisa kutolak dalam bayangan, meski mataku terbuka atau terpejam, adalah gambaran orang banyak berlarian, dikejar gelombang 23 meter tingginya. Dan lalu gempa yang menenggelamkan gedung-gedung tinggi, membelah jalan raya, menjadi jurang menganga. Ribuan manusia menjadi sampah dalam badai. Kedahsyatan daulat alam, DeāNa! Bukan sekedar kematian! Inilah yang membuat aku gemetaran! Tanpa menyadari ini apakah arti kebudayaan? Apakah pula arti puisi? Hidup dan segala usaha manusia barulah berarti dan nyata bila ia menyadari batas kemampuannya. DeāNa, apakah sekarang kamu lagi tersenyum membaca sajakku semacam ini? Rendra, Di Mana Kamu DeāNa? Apakah kamu masih ingat tentang bencana tsunami dahsyat yang terjadi di Aceh pada tahun 2004 silam? Gelombang tsunami dengan tinggi mencapai 30 meter itu mampu memporak-porandakan rumah-rumah hingga rata dengan tanah dan menelan ratusan ribu korban jiwa. Nah, puisi tentang bencana alam karya Rendra di atas dibuat untuk mengenang musibah tersebut. Saat membaca puisinya, mungkin akan membuat hatimu miris dan sedih. Ketika membayangkan seseorang yang dikasihi menjadi korban keganasan alam, kamu mungkin hanya bisa pasrah karena tidak bisa berbuat apa-apa. Memang, tak ada yang kuasa menolak kemalangan. Pada akhirnya, kamu pun harus merelakan takdirnya untuk kembali bersama Sang Pencipta. 2. Berusaha Tabah Angin diam tak ingin mengusik keheningan candra pun enggan mencipta bayangan dipilihnya persembunyian dibalik awan paling tebal agar tak sedikitpun biasnya tertinggal Tak satu serangga pun bersuara meski sekadar untuk bersendawa senyap sungguh malam ini adanya aku pun tak sedang ingin bercandaā¦aku berduka! Belum habis kesedihan, datang kemalangan bencana terus mencoba-coba keimanan memisahkan kekasih dan keluarga seketika mencipta rintih tangis memilu menoreh luka Justru di saat berharap khusyuk mengisi Ramadhan bertubi Kau perlihatkan tantangan ketaqwaan ditengah kebakaran padat hunian diantara asap hutan menyesakkan di kepanikan gempa menakutkan sungguh ujian yang berat dijalankan⦠Masih dalam kesedihan mendalam semoga mereka mampu bertahan bertahan dari guncangan batin dan siksaan badan bertahan meneguh hati menerima cobaan bertahanā¦hingga mendulang nikmat di ujung Ramadhan Iga Mawarni, Cobaan Puisi tentang bencana alam ini ditulis sebagai wujud keprihatinan atas banyaknya bencana yang terjadi di Indonesia pada tahun 2009 lalu. Musibah besar diawali dengan tragedi jebolnya Bendungan Situ Gintung yang terjadi pada bulan April 2009 di daerah Jawa Barat. Kejadian tersebut menewaskan lebih dari seratus orang, puluhan orang hilang, dan puluhan rumah rusak berat. Beberapa bulan kemudian, tanah air kembali diguncang gempa yang menewaskan ribuan orang di Kota Tasikmalaya dan Padang yang terjadi hampir bersamaan. Terlebih lagi, para umat muslim tengah menjalankan ibadah Ramadhan dan menanti hari kemenangan pada waktu itu. Sehingga, bagi mereka yang selamat harus merayakan lebaran dalam kesedihan. Alam kalau sudah murka memang semengerikan itu, ya? 3. Alam pun Kecewa Alam semakin menegur kerja Memaki setiap nafas yang ada Mengadu pada sang pencipta Meregang dengan ketidakmampuan menyapa Terdiam dan hanya mampu melihat saja Buah kerja sang perusak alam Menyakiti jantung dan tepian kelam Mencoba menanggung setiap beban kejam Hanya karena manusia yang tak cinta alam Selalu geram dan geram Namun hanya bisa terdiam Lingkungan ikut menangis Melihat semuanya terkikis Menanti turunnya gerimis Menjadikan semuanya habis Alam dan lingkungan kini bersedih Tak ingin terjadi lagi tetapi semakin berlebih Alam dan lingkungan kini bermuram durja Tak ingin kembali luka meski sepertinya selalu saja Amma OāChem, Ketika Alam Menangis Apa yang ada di benakmu saat membaca puisi tentang bencana alam di atas? Bisa jadi kamu berpikiran bahwa bencana alam terjadi karena alam ingin menegur perlakuan manusia yang semena-mena terhadapnya. Beberapa contohnya adalah penggundulan hutan, pengerukan barang tambang semaunya, membuang sampah plastik sembarang, dan masih banyak lagi. Tanpa disadari, mungkin kamu juga berkontribusi atas kemarahan alam. Nah, lewat puisi tentang bencana alam di atas, kamu diingatkan untuk menjaga kelestarian alam. Kamu bisa memulai langkah kecil dari dirimu sendiri, misalnya saja dengan membuang sampah di tempatnya. Lama-kelamaan, siapa tahu perbuatanmu itu akan menjadi contoh bagi orang-orang terdekatmu yang masih acuh terhadap lingkungan. 4. Belum Cukup Kenal Selalu kukira aku mengenalmu tapi ternyata belum Ketika kurasa kau tidur gedung runtuh mendadak surau dan sekolah terbelah Ketika kau gerakkan tangan untuk sekadar menggeliat dan ribuan orang berlarian ke sawah dan bebukitan bayi menangis, ibu menjerit Aku kerap merasa bisa memahamimu tapi kukira tidak Ketika kau menguap gemuruh bergelora air tinggi bergulung-gulung lalu berayun-ayun perahu menghempas pantai dan batang kelapa menenggelamkan pasir merendam jalan-jalan tepian Kini kutahu aku harus terus membacamu tiap-tiap huruf dalam buku serta hela nafas dan gerakmu karena kami bukan apa-apa sebatas debu dalam gurunmu Hendy Ch Bangun, Bencana Tidak ada seorang pun yang tahu tentang kapan datangnya sebuah bencana, salah satu contohnya adalah gempa. Keadaan yang semula tenang dan terlihat biasa saja, tiba-tiba akan langsung membuat gempar ketika musibah datang. Orang-orang dengan panik akan berusaha untuk menyelamatkan diri dan orang-orang yang dicintai dengan mengungsi ke tempat yang lebih aman. Memang, di Indonesia sudah ada sebuah lembaga yang mampu melacak gempa dan potensi yang mengikutinya, yaitu Badan Meterologi dan Geofisika BMG. Namun tentu saja, bencana bisa datang lebih cepat dari yang diduga. Dan, sebagai manusia hanya bisa pasrah dan berserah saat itu semua terjadi karena jika dibanding dengan alam, manusia tidak ada apa-apanya. Kira-kira seperti itulah isi dadi puisi tentang bencana alam karya Hendy Bangun ini. Baca juga Kumpulan Puisi Karya Chairil Anwar yang Sangat Populer dan Melegenda 5. Alam Bergejolak Ada sesuatu yang rasanya mulai lepas dari tangan dan meluncur lewat sela-sela jari kita Ada sesuatu yang mulanya tidak begitu jelas tapi kita kini mulai merindukannya Kita saksikan udara abu-abu warnanya Kita saksikan air danau yang semakin surut jadinya Burung-burung kecil tak lagi berkicau pergi hari Hutan kehilangan ranting Ranting kehilangan daun Daun kehilangan dahan Dahan kehilangan hutan Kita saksikan zat asam didesak asam arang dan karbon dioksida itu menggilas paru-paru Kita saksikan Gunung membawa abu Abu membawa batu Batu membawa lindu Lindu membawa longsor Longsor membawa air Air membawa banjir Banjir air mata Kita telah saksikan seribu tanda-tanda Bisakah kita membaca tanda-tanda? Allah Kami telah membaca gempa Kami telah disapu banjir Kami telah dihalau api dan hama Kami telah dihujani api dan batu Allah Ampunilah dosa-dosa kami Beri kami kearifan membaca tanda-tanda Karena ada sesuatu yang rasanya mulai lepas dari tangan akan meluncur lewat sela-sela jari Karena ada sesuatu yang mulanya tak begitu jelas tapi kini kami mulai merindukannya Taufiq Ismail, Membaca Tanda-Tanda Apa yang kamu pikirkan saat membaca puisi tentang bencana alam karya salah satu penyair legendaris Indonesia, Taufiq Ismail di atas? Mungkinkah hatimu dibuat terenyuh saat membacanya? Nah, melalui ini, penyair ingin mengajakmu untuk lebih peka dengan tanda-tanda kerusakan alam yang semakin lama semakin memprihatinkan. Alam yang dulunya asri, kini keadaannya menjadi memprihatinkan karena ulah keserakahan manusia. Salah satu contoh nyatanya adalah penggundulan hutan akibat penebangan liar. Dampak yang ditimbulkan pun tidak main-main, di antara adalah banjir, longsor, kehilangan flora dan fauna langka, dan masih banyak lagi. Semoga manusia segera menyadari hal tersebut karena alam sudah sering menunjukkan gejala-gejalanya, sebelum semuanya semakin terlambat. Baca juga Yuk, Baca Pantun Teka-Teki Ini dan Cobalah Tebak Maknanya! 6. Ketulusan untuk Membantu Manakala bencana melanda dan kau masih sibuk nyinyir ke sana ke mari, tak peduli yang kesakitan, meraung-raung dalam duka, tak peduli kau, maka kau tentulah hanya daging berjalan, bukan lagi manusia. Apalagi ketika bencana menghantam dan kau justru senang beroleh kesempatan untuk menohok lawanmu, mengaitkan sikap dirinya dengan bencana yang datang, memprovokasi masyarakat seolah bencana hadir lantaran salah lawanmu, maka kau tentulah dan pastilah hanya seonggok sampah. Manakala bencana datang marilah bersatu ulurkan tangan bantu sesama dan bukannya justru jadikan bencana sarana menghina dan menista. Berty Sinaulan, Manakala Kamu mungkin masih ingat mengenai bencana gempa bumi dahsyat yang mengguncang Lombok pada bulan Juli 2018. Gempa berkekuatan 6,4 skala richter itu bahkan juga sampai dirasakan sampai ke Bali dan Banyuwangi. Akibat musibah tersebut, ratusan orang meninggal dunia dan puluhan ribu rumah rusak berat. Namun di tengah bencana yang terjadi, ada oknum-oknum tertentu yang malah memanfaatkan situasi tersebut untuk kepentingan pribadi maupun golongan politik tertentu. Malah, ada pula yang mengaitkannya dengan hal yang tidak masuk akal, misalnya seperti mengatakan hal tersebut merupakan sebuah azab. Padahal dalam situasi yang seperti itu, orang-orang harus saling bahu-membahu untuk menolong mereka yang sedang kesusahan, bukan untuk menyalahkan orang atau golongan tertentu. Begitulah kira-kira isi dari puisi tentang bencana alam di atas. Baca juga Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara untuk Menghibur Harimu 7. Tak Dinyana Tak disangka tak dikira Tak sadar dan tak menyadari Negeriku yang tercinta Negeri indah sang surgawi Bumi bergoyang bak penari Bumi bergelombang bak penyanyi Air surgawi menerjang Merusak bumi yang indah Kulihat dan kudengar Kurasa dan kujiwai Rumah dan jalan merebah Sujud kembali kepadaNya Tak disangka tak dikira Tak sadar dan tak menyadari Negeriku yang tercinta Negeri indah sang surgawi Negeri menangis dan meraung Negeri berduka dan merenung Hanya ada satu jalan Bersatu dan bersama Membangun negeri surgawi Menyatu dengan alam Menyatu dengan jiwa Memeluk sang Khalik Kembali ke jalanNya Jalan yang terbaik Untuk negeri surgawi Selamanya hingga akhir zaman. Asrul Sani Abu, Bencana di Negeri Surgawi Jika kamu membaca puisi bencana alam ini, bisa jadi pikiranmu akan langsung tertuju sebuah bencana yang kerap menerjang Indonesia, yaitu tsunami. Mungkin juga, kamu masih ingat bencana tsunami yang terjadi pada penghujung tahun 2018 di Pantai Carita, Jawa Barat. Musibah tersebut menewaskan ratusan orang, termasuk beberapa anggota band Seventeen yang tengah manggung di sebuah acara yang diadakan di pantai tersebut. Takdir seseorang memang tidak ada yang tahu, ya. Karena tidak ada yang bisa memprediksi kapan datangnya sebuah bencana, akhirnya manusia hanya bisa pasrah akan takdirnya. Dengan adanya musibah-musibah tersebut, semoga membuat manusia lebih sadar dan semakin mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Baca juga Kumpulan Kata-Kata Pantun Cinta Romantis untuk Pacar, Gebetan, dan Mantan Puisi tentang Alam Manakah yang Paling Membuatmu Terenyuh? Itulah 7 puisi tentang bencana alam yang bisa kamu simak di KepoGaul. Menurutmu, puisi mana yang membuat hatimu teriris pedih saat membacanya? Mungkin juga, setelah membaca beberapa sajak tersebut, kamu pun jadi merasa kecil dan tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan alam. Maka dari itu, sebagai manusia yang diberi akal sudah sepantasnya untuk menjaga alam dan tidak terus-terusan merusaknya. Apa perlu alam dibuat sebegitu marahnya untuk menegur manusia yang masih bersikap acuh ini? Kalau kelestarian alam terjaga, siapa lagi yang akan menikmatinya kalau bukan kita sendiri? Semoga puisi di atas bisa dijadikan bahan renungan, ya! Nah, selain artikel mengenai puisi di atas, tidak ada salahnya kamu membaca artikel lain yang tak kalah menarik di KepoGaul. Salah satunya ada berbagai artikel yang lucu dan bisa membuatmu tertawa terpingkal-pingkal. Untuk kamu para cewek yang menyukai fashion dan makeup, bisa juga, lho, membaca artikel seputar cewek yang informatif abis. Lengkap banget, kan? Makanya, baca terus, ya! PenulisErrisha RestyErrisha Resty, lebih suka dipanggil pakai nama depan daripada nama tengah. Lulusan Universitas Kristen Satya Wacana jurusan Pendidikan Bahasa Inggris yang lebih minat nulis daripada ngajar. Suka nonton drama Korea dan mendengarkan BTSpop 24/7. EditorElsa DewintaElsa Dewinta adalah seorang editor di Praktis Media. Wanita yang memiliki passion di dunia content writing ini merupakan lulusan Universitas Sebelas Maret jurusan Public Relations. Baginya, menulis bukanlah bakat, seseorang bisa menjadi penulis hebat karena terbiasa dan mau belajar.
Ilustrasi Puisi tentang Bencana Alam sebagai Pengingat. Foto Unsplash/naif tentang Bencana AlamIlustrasi Puisi tentang Bencana Alam sebagai Pengingat. Foto Unsplash/naif alam, murka alamKamu tidak bisa lepas dari jalan destruktif merekaItu bisa menjadi tornado Dengan angin berputar-putarMengangkat semua yang ada di jalannyaBerdoa kita hidup untuk melihat hari berikutnyaMungkin gempa bumi yang kuat dengan deru kerasnyaDampaknya terlihat seperti sedang berperangBangunan runtuh dan jatuh ke tanahTumpukan beton menjadi gundukanLalu tsunami yang pasti datangdatang dengan dengungan yang kerasAir mengambil semua yang ada di jalurnyaSeperti yang ditunjukkan alam, itu benar-benar murkaKemudian badai menjadi begitu kuat, sekarang badai telah lahirIbu alam menunjukkan telah menyebabkan banjirDengan jalanan menjadi dinding lumpurLalu ada longsoran salju, dinding salju raksasaApa pun di jalurnya menjadi musuhGunung berapi yang bergolakSebuah sungai lava raksasa, menuruni gunung itu bersinarSekarang saatnya kita semua bersiapIbu alam bukanlah orang yang berani!Anak kecil di samping rumahDengan ceria bermain airMenyepak dan menyemburBerlari dan berenangAwalnya aku terpukauTapi kenyataan berkata lainMereka sejatinya tengah merintihTertawa dalam tangisanPedih, mengiris dan dukaPenyakit mengintai merekaBerada di sekeliling merekaBahwa itu adalah bencanaBersabarlah, SayangMaafkan merekaJadilah anak yang setiaUntuk menjaga alam semestaKala kau beranjak dewasaJangan kau sesaliAku tahu kau belum mengertiAku paham kau masih buta dan tuliNamun inilah yang terjadiJadikan cobaan alam sebagai penyadar diriSore ini hujan begitu derasMenghantam bumi dengan ganasSementara di seberang jalanBeberapa anak menari ceriaMenikmati anugerah Yang KuasaPadahal, cerita berakhir lainDi kala hujan redaPerlahan genangan mengalir jauhTanpa komando tanpa patuhTanpa iba menghajar yang rapuhBagaimana tidakTempatnya berlalu telah tertutupSebab watak manusia yang engganMemberi perhatian terhadap selokanMaka dari ituTak perlu tangisi yang terjadiJangan sesali kenyataan iniSemua takkan terjadi bila manusia peduliHingga hujan tiba lagiGenangan masih mengepungMencuri seisi rumahMenghanyutkan secuil gairahDari mereka yang mengharapkan sepercik cerahSiapa yang cipta semua bencana Jika kalian peka dan merasaAda bencana karena campur tangan manusia Tuhan bilang "Pastinya" Ulah tangan-tangah serakah Menantang alam dengan gagah Timbulkan kerusakan masih kau sanggah Tutup mata, kau buang salah Gambaran tamparan Tuhan yang nyata diperlihatkan Banjir, longsor, kekeringan akibat kerusakan hutan Tapi kalian masih berani tawar Semua ini kau anggap wajar Tak merasa kalau ditampar Meski bencana datang mengular
AdaHobi, Puisi Tentang Keindahan Alam ā Puisi merupakan suatu bentuk dalam karya sastra yang bersumber dari hasil perasaan yang diungkapkan oleh penyair dalam bahasa yang menggunakan irama, pantun, dimensi, lirik, dan komposisi lirik yang mengandung makna. Puisi biasanya berkaitan dengan bunyi, bentuk dan makna yang ingin disampaikan. Keindahan puisi menjadi nilai estetika yang begitu indah. Di dalam artikel ini juga akan disajikan kumpulan contoh puisi tentang keindahan alam semesta yang menggambarkan betapa indahnya alam semesta di dunia ini. Namun sebagai pengingat, kita juga akan menyajikan puisi tentang alam yang rusak dengan berbagai macam bencana alam akibat perbuatan manusia itu sendiri. puisi tentang keindahan alam Oke langsung saja, kita simak kumpulan contoh puisi tentang alam singkat yang ada di bawah ini. 1. Puisi Tentang Alam Semesta Keindahan Alam Semesta Seperti sinar di pagi hari Cahayanya menyinari bumi Semangat pagi ini Kicauan burung terdengar merdu Lihat dunia ini Membuat aku terjebak Aku mengulurkan tanganku Aku memejamkan mata Aku merasakan ketenangan di alamku Oooh pencipta alam Kekagumanku sulit untuk disimpan Wahai manusia⦠Jangan merusak keindahan ini Jaga sifat serakamu Agar generasi penerus bisa menikmati Betapa indahnya alam semesta ini Hikmah dari puisi tentang keindahan alam semesta di atas adalah kita belajar untuk selalu bersyukur kepada Allah SWT yang menciptakan keindahan Alam semesta. Dan jangan lupa lanjut terus untuk membaca berbagai macam puisi keindahan alam yang menarik dibawah ini. 2. Puisi Tentang Alam Sekitar Indahnya Alam Negeri Ini Kicauan burung terdengar merdu Menandakan adanya hari baru Indahnya alam ini membuatku terpaku Seperti dunia hanya untuk diriku Kupejamkan mataku sejenak Kurentangkan tanganku sejenak Sejuk , tenang , senang kurasakan Membuatku seperti melayang kegirangan Wahai pencipta alam Kekagumanku sulit untuk kupendam Dari siang hingga malam Pesonanya tak pernah padam Desiran angin yang berirama di pegunungan Tumbuhan yang menari-nari di pegunungan Begitu indah rasanya Bak indahnya taman di surga Keindahan alam terasa sempurna Membuat semua orang terpana Membuat semua orang terkesima Tetapi, kita harus menjaganya Agar keindahannya takkan pernah sirna Kalau puisi pendek tentang alam diatas tadi mengajarkan tentang bersyukur. Kali ini melalui contoh puisi tentang alam sekitar, kita bisa memetik pelajaran bahwa bersyukur hanya dengan menikmati keindahan alam saja tidaklah cukup, maka kita juga perlu untuk menjaga keindahan alam tersebut dengan melestarikannya. Inilah Puisi Tentang Alam Indonesia Tercinta Lihatlah, hutan kita ini Sedikit demi sedikit, habis oleh manusia Yang tidak memikirkan, masa depannya Hanya mementingkan pribadi, tanpa peduli Lewat puisi alam ini, aku bertanya Lewat curahan kata, aku bicara Indahnya tanahku di atas negeri Ribuan pulau menyapa senyum bijaksana Indonesia tercinta, pesonamu sangatlah indah Aku lahir di sini Di tempat surgawi Tanahku subur, penjajah menginginkan negriku Mereka berkelana dari kejauhan Mereka datang berbondong Akhirnya mereka pergi dengan semangat alam Penjajah pergi, penjajah lenyap Sekarang diri menjarah diri Hutan kita habis berkeping Sisa akar-akar yang suram Satukan jemari, beri yang lain pencerahan Cukup tanam satu tunas sehati Atau lindungi yang sudah merambah Tanpa kau ketahui kau melestarikan Janin di masa mendatang Sengaja gambar ini terpampang Sengaja gambar ini tersimpan Agar kita mengerti takkan ada lagi yang asri Kalau kita tak peduli Dari contoh puisi tentang alam indonesia ini, kita dapat belajar bahwasanya kita tidak bisa hanya menikmati dan menjaganya saja. Akan tetapi kita harus mulai membangun keindahan alam indonesia ini, meskipun hanya dengan memulai dari menanam satu pohon saja. 4. Puisi Tentang Keindahan Alam Indonesia puisi tentang keindahan alam indonesia Jika kita bahas puisi tentang keindahan alam indonesia, maka di jamin kita nggak akan kekurangan bahan untuk membuatnya. Salah satunya adalah puisi pendek tentang alam pegunugan ini. Puisi alam gunung menjadi salah satu puisi yang favorite karena banyanknya gurung yang terdapat di negara Indonesia tercinta ini. 5. Puisi Tentang Alam Pegunungan Indahnya Alam Pegunungan Alam Pegunungan⦠Begitu Indah Menjulang Tinggi Begitu Sejuk Udara Setiap Harinya Begitu Manja Pandangannya Alam Pegunungan⦠Menjadi Rujukan Setiap Pekannya Menjadi Acuan Untuk Merefresh Diri Menjadi Destinasi Yang Tak Tertandingi Alam Pegunungan⦠Indah Sekali Lekuk Pohon Yang Rindang Indah Sekali Aliran Sungai Yang Membeku Di Kehangatan Indah Sekali Sayur Mayur Yang Matang Alam Pegunungan⦠Parasmu Menjual Parasmu Mahal Parasmu Menawan Alam Pegunungan⦠Tangisanmu Membuat Gundah Batukmu Membuat Semua Orang Berlarian Gerakmu Membuat Muntahan Yang Membahayakan Alam Pegunungan⦠Ayo Kita Rawat Ayo Kita Abadikan Ayo Kita Lestarikan Puisi tentang alam pengunungan diatas adalah puisi yang membahas tentang keindahan alam pegunungan. Namun, juga mengingatkan kita untuk tetap merawat dan melestarikannya. Karena bagaimanapun juga gunung juga bisa membuat kita kalang kabut dengan bencana alamnya. Mulai dari tanah longsor, gunung meletus dan lain sebagainya. 6. Puisi Tentang Alam Sawah Indahnya Sawah Di suatu hari yang cerah Ku duduki sebuah batu Lihat sekitarku Tuk lihat pesonamu yang indah Betapa indah pesonamu Di banjiri warna hijau Dengan tanaman padi Buat sejuk di hati Para petani Tak kenal lelah Tak tampak biasa Dari mencangkul Hingga memanen padi Semua dikerjakan dengan gembira Salah satu kekayaan alam indonesia adalah hamparan sawah yang luas yang dapat menghidupi seluruh penduduk negeri ini. Maka dari itu, puisi tentang alam sawah ini dapat menjadikan kita semakin bersyukur dengan banyaknya kekayaan alam yang di miliki indonesia tercinta ini. 7. Puisi Tentang Keindahan Alam 2 Bait puisi tentang keindahan alam 2 bait Adapun puisi tentang keindahan alam 2 bait ini bisa kamu share melalui status WA, IG, FB dll. Melalui puisi pendek tentang keindahan alam pelangi ini. Kamu bisa memberitahu kepada teman-temanmu, bahwa Tuhanlah yang menciptakan segala sesuatu dengan indah tanpa ada yang bisa menandinginya. 8. Puisi Tentang Keindahan Alam 4 Bait Hutanku Yang Hijau Daun-daun nampak berjatuhan pelan Satu persatu yang telah menguning Namun rimbun hijau masih berada di tangkai Daun-daun segar yang dihinggapi burung-burung Tempat mereka menari dan berkicau Sejuk terasa di bawahnya Semilir angin berhembus damai terasa Menjadikan diri betah disana Hutanku yang hijau daunya Semoga tetap rindang selamanya Hutanku Engkau adalah paru-paru duni Darimu berhembus sejuk udara Membuat kami merasa bahagia Membuat udara bersih terasa Hutanku Semoga tak ada yang merusakmu Agar engkau tetap hijau selalu Agar engkau bisa rindang selalu Agar aku bisa rasakan sejuknya udara Banyak pelajaran yang bisa kita dapatkan melalui karya-karya puisi tentang alam singkat ini. Kususnya melalui puisi tentang keindahan alam 4 bait yang membahas tentang hutan. Kita bisa tahu bahwa hutan adalah nafas dari bumi ini, untuk itu kita wajib untuk menjaganya. 9. Puisi Tentang Keindahan Alam Sawah Sawah Yang Indah Itu membentang hijau Cantik dan tampil memukau Hamparan padi yang membentang Benar-benar membuat hati tenang Buat diri Anda merasa seperti di rumah sendiri Ada burung terbang Bertengger di batang padi Terlihat petani terkadang mendekat Tidak rela padinya dibawa pergi Burung terbang kesana kemari Aliran gemericik air terdengar Mengalir di antara batang padi Begitu jernih menyejukkan Tak jarang ikan terlihat berenang Mengejar satu sama lain dan lewat Puisi tentang keindahan alam sawah diatas menggambarkan bagaimana suasana di dipesawahan yang sangat menenangkan, yang mana itu tidak pernah dirasakan oleh orang-orang kota. 10. Puisi Tentang Keindahan Alam Desa Desa Yang Ku Rindukan Desaku Surgaku Tak pernah ku lepas rindu darimu Darimu desaku yang indah bak surga Ingin rasanya ku arungi lautan sumatra Dan ku tempuh jauhnya tanah sumatra Agar bisa ku capai desa ku tercinta Desaku di ujung pulau sumatra barat Desa yang indah serta kaya Kaya akan keindahan alamnya Aku rindu desaku tercinta Desaku pembawa kehangatan bersama keluarga kilauan indahnya hamparan sawah Desa yang asri serta megah Desiran angin pantai Menambah dalam darah jiwaku Dalamnya luka menahan rindu Desaku surgaku Serasa dalam hayalku melambai-lambai dirimu Dirimu wahai desa Desa yang begitu indah di pandang mata Namun susah untuk ku gapai Karna aku sekarang sedang di perantauan Andai desa ku dekat Tak akan ku sia-siakan waktu ini Waktu untuk bertemu keuargaku Dan bertemu sanak saudaraku di desa tercinta Jika kamu sekarang diperantauan, mungkin puisi tentang keindahan alam desa ini akan mengingatkanmu tentang keindahan desamu. Bagaimanapun juga desa adalah kenangan yang tak pernah tergantikan. Untuk mengobati kerinduanmu, kamu bisa membaca dan meresapi puisi tentang keindahan alam desa di atas. Baca juga Puisi Tentang Lingkungan Puisi Tentang Hujan 11. Puisi Tentang Pemandangan Alam Pantai Pagi Hari di Pantai Kala mentari muncul di ufuk timur Sinarnya menembus pasir-pasir yang halus ku lihat kabut-kabut lembut menyelimuti suasana riuh kala itu Burung-burung bernyanyi ria menyambut datangnya pagi Angin bertiup kesana kemari dinginnya menembus kulit Ombak berkejar-kejaran menerpa karang di tepi laut Nelayanpun menepikan perahunya untuk menghitung tangkapan yang didapat semalam Alangkah indahnya kala itu.. suasana pagi hari di pantai Terdengar suara ombak Berhembus nggin menjadi dingin Ditengah pantai terlihat kpal yng sedang berlayar Langit birupun menyertinya Parsir pasir yang putih di tepi pantai Terdapat banyak pohon di tepi pantai Terdengar banyak kicaun burung kecil Terdengar juga suar geciran air Melihat ombak bergulung gulung Membuat hti menjadi damai Terdengar banyak suara anak anak Yang sedang berlarian di tepi pantai Pasir mulai berterbangan Matahari mulai menghilang Angin mulai bertiup kencang Tak terasa hari sudah petang Burung camar bermain riang. Diatas batas ruang gelombang. Ku berjalan di tepi pantai. Nikmati alam yang permai. Sinar mentari ramah menyapa. Desir angin lembut menerpa. Hadirkan getaran-getaran rasa. Hinggap dihati sejukan jiwa. Oh, indahnya pantai. Angin berhembus ombak berderai. oh, nikmatnya pantai. Asyik bersantai hatipun damai⦠Dari pagi sampai siang. Dari siang hingga petang. Ku berjalan dan berlari. Kubernyanyi dan menari. Ku terbuai indahnya pantai. Ku terlena alam yang damai. Seribu khayalku di tepi pantai. Seribu mimpiku di buai pantai. Tentang seribu keindahan pantai⦠Terik mentari Diufuk Timur Menyinari indah bumi pertiwi Desir ombak menggulung merdu Memberi keindahan sukma jiwa Nyiur pantai melambai-lambai Oh pantaiā¦ā¦ā¦ Sunaguh besar pesona mu Hingga setiap orang Terkagum akan dirimu Dan tak ingin Pernah melangkah pergi dari sisi muā¦ā¦ā¦ā¦ Selain pegunungan, pantai adalah salah satu objek yang sangat indah, sehingga puisi tentang pemandangan alam diatas menggambarkan keindahan pantai yang tiada habisnya jika telusuri lebih dalam. 12. Puisi Tentang Alam Singkat Alam Mengapa engkau tak tersenyum cerah Manusia, hewan, tumbuhan menantimu setiap nafas Alam, janganlah marah janganlah engkau bosan Engkau tempat berpijak semua makhluk. Alam, janganlah kau enggan bersahabat dengan semua makhluk terutama manusia di dunia ini Kalau memang manusia berbuat dosa tunjukkanlah yang terbaik ya Allah. Mohon ampun segala dosaā¦. Bencana gempa di mana-mana Membuat manusia harus ingat kepadaMu Meskipun singkat, puisi pendek tentang alam di atas memberikan pesan yang sangat mendalam yaitu alam tidak akan selamanya memberikan pelayanan yang enak kepada manusia, sebab manusia telah serakah dan terus-menerus merusak alam. 13. Puisi Tentang Bencana Alam Tsunami Langit negeri temaram kelabu Tsunami kembali bak masih merindu bertamu apel di Malam Minggu menyapu pesisir Selat Sunda tanpa malu setelah wisata ke Lombok dan Palu Bisik pesisir yang menawan melambai mengajak wisatawan berlibur menikmati suasana pantai tak sadar bahaya datang mengintai di saat mereka sedang bersantai Anak Krakatau lama mengidap batuk menahan sesak terbatuk-batuk dahak lava menyembur di mulut erupsi pun mendorong longsor bawah laut mengundang tsunami pembawa maut Jerit tangis kembali memekik warga selamatkan diri panik takut tergulung ombak tsunami yang bertandang di malam hari menebar ambigu di dalam diri Tsunami kembali menelan jiwa pesisir pantai diluluhlantahkan lava panas Anak Krakatau muntahkan coba bacalah Isyarat Tuhan melalui tulisan fenomena alam Pantai Carita kini bawa cerita cerita duka penuh luka lara berisi pesan Yang Maha Kuasa mengajak diri bermuhasabah untuk slalu jalankan kewajiban ridho Allah yang jadi tujuan sebelum ajal menjemput datang Melalui sebuah karya puisi tentang bencana alam, seperti puisi tentang tsunami diatas. Kita bisa mengingatkan manusia-manusia bahwa menjaga alam sangatlah penting. Sebab manusia seringkali terbelenggu oleh nafsu yang membuatnya tak peduli akibat perbuatannya yang keterlaluan. 14. Puisi Tentang Alam Yang Rusak Tangisan Alam Bumi ini amanah Hutan, pohon, sungai, air dan tumbuhan Mereka butuh kasih sayang kita agar bisa berbagi rasa Mengapa? Karena manusia bersahaja Punya rasa cinta menjaga lingkungannya Alam akan bersedih bila kita tak perduli padanya Tangisannya membawa musibah Sehatkah pikiran kita? Mewariskan alam yang rusak pada generasi Hingga mereka harus menelan pahit getirnya derita Bahkan.. Merusak sendi-sendi kehidupan anak cucu kita Semua karena kita tak pandai berterima kasih pada alam Berbuatlah ! Agar hidup kita berguna Demi agama, nusa dan bangsa Yang terakhir adalah puisi tentang alam yang rusak dengan judul ātangisan alamā. Sebagai manusia, kita di anjurkan untuk saling menasehati dalam kebaikkan. Salah satu cara untuk mengingatkan saudara kita yaitu bisa melalui puisi-puisi tentang alam yang terdapat dalam artikel kali ini. Kamu juga bisa buat puisi tentang alam sendiri ya,,, Adapun tips menulis puisi akan kita bahas di bawah ini. Tips Menulis Puisi Kali ini kita akan belajar bagaimana tips menulis puisi yang baik dan benar. Dalam menulis puisi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu Tentukan tema Ada banyak tema yang bisa diangkat dan dituangkan dalam bentuk puisi. Misalnya puis tentang keindahan alam, pengunungan, sawah, pantai, desa, bencana alam, dan lainnya yang ada di sekitar kita. Suasana puisi Sebuah puisi menggambarkan perasaan, pikiran, dan keinginan penulisnya untuk apa yang dirasakan, didengar, atau dilihat oleh indra mereka. Ungkapan dalam menulis puisi berbeda satu sama lain. Puisi yang mengungkapkan kebahagiaan akan menggunakan bahasa yang indah, lembut, dan romantis, sedangkan puisi yang mengungkapkan ketidaksukaan atau protes diungkapkan dengan bahasa yang sinis, lugas, lantang, dan sebagainya. Bagaimana Langkah-Langkah Menulis Puisi? Adapun langkah-langkah dalam menulis puisi adalah sebagai berikut Sebutkan kata-kata yang dianggap cocok Puisi diwarnai oleh ekspresi dan kiasan. Misalnya, Tuhan, saya selalu berbohong dan menjauh dari Anda. Kata-kata yang dicetak miring terdengar indah dan memiliki nilai rasa lebih dari kata-kata palsu penuh. Memilih diksi Diksi atau pilihan kata akan sangat menentukan keindahan dan makna puisi. Kata-kata dalam puisi cenderung berkonotasi dan berkelas sehingga memberikan nilai rasa tertentu. Misalnya, kehidupannya yang malang selalu mandi air mata, keringat, keringat. Kata yang tepat adalah air mata. Menulis puisi Setelah menentukan tema, suasana, dan diksi, kita bisa mengarang keseluruhan puisi. Inspirasi yang dapat membantu mengembangkan imajinasi kita, misalnya mimpi, harapan, fantasi, benda, bunga, atau alam. Itulah pembahasan kita mengenai beberapa contoh puisi tentang keindahan alam semesta mulai dari puisi tentang keindahan alam indonesia sekitar, dari desa, sawah, pegunungan, pantai dan yang menyedihkan yaitu puisi tentang alam yang rusak akibat perpuatan manusia hingga terjadi bencana alam dimana-mana. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua.
Kumpulan puisi tentang bencana alam. Tsunami, banjir, tanah longsor, gunung meletus, gempa bumi serta angin puting beliung dan kabut asap merupakan bencana yang sering terjadi di Indonesia yang ketika datang memberikan dampak yang buruk bagi mereka yang tertimpa musibah bencana alam tersebut tersebut diatas. Semoga mereka yang tertimpa dapat di berikan kesabaran serta ketabahan hati dari ujian Sang Maha pengatur segalanya di dunia ini. Sebagaimana di ketahui bencana alam adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang diakibatkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sendiri sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa , kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, yang berimbas langsung pada manusia. Begitulah pengertian tentang bencana alam. namun dalam kejadian yang sering ditemui bencana juga ada berbagai macam, bukan hanya bencana alam. Dalam dunia cinta pun bahkan ada namanya bencana cinta dan bencana atau musibah yang lainnya yang sering kita dengar akan tetapi yang di bahas disini adalah puisi tentang bencana alam dan kumpulan puisi bencana alam yang di tulis para penulis yang peduli dengan bencana alam yang sering menimpa negeri kita Indonesia. Macam-macam bencana alam yang pernah terjadi di indonesia yang memberikan dampak buruk bagi mereka yang tertimpa musibah, seperti tentang bencana alam tsunami yang terjadi di Aceh, bencana alam tanah longsor, bencana alam gunung meletus, bencana banjir dan lain sebagainya musibah alam. terkadang terjadi karena ulah manusia itu sendiri yang tak mencintai alam. Berkaitan dengan kata tentang bencana alam berikut ini kumpulan puisi tentang bencana alam dan puisi musibah yang sering terjadi di indonesia, adapun masing masing judul puisinya antara lain. Puisi Lakon Anak Bencana Puisi Mereningkan cerita bencana Puisi 9,3 ritcher Puisi bencana alam gempa Puisi bencana Salah satu lirik dari puisinya yang dapat juka di katakan bencana tapi bencana cinta hehehe. "lusuh hatiku. keriput wibawaku. ketika sang kuasa menunjuk daku. gemetar menyelimuti kalbu duka. bermain menggapai ceria. masa lalu telah berlalu. masa depan mengalir berlabu. berbagai macam bencana". Kumpulan puisi tentang bencana alam di indonesia yang mengharukan Bagaiama cerita puisi tentang bencana alam atau puisi musibah dalam kumpulan puisi bencana alam yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak, selengkapnya disimak saja puisi tentang kata kata bencana berikut ini. PUISI LAKON⬠ANAK BENCANAOleh Kakcik Coconutz Blezz Merapi menyembur kemurkaan. Tsyunami menggulung kehidupan. Derita dan jeritan menggelegar di ujung kehitmatan. Anak beranak gugur dalam penantian. Sutradara mengatur naskah. Jelata berperan dgn berdebah. Inikah yg dinamakan kehidupan. Bencana menyambuk keridhoan. Bencana dikekang sang surya. Kematian sdh tercetak dimata. Bencana terlukis di jiwa. Padahal hamba belum mengenal duka. Lusuh hatiku. Keriput wibawaku. Ketika sang kuasa menunjuk daku. Gemetar menyelimuti kalbu. Anak-anak mati tak berdaya. Bernyanyi menghibur duka. Bermain menggapai ceria. Pondok menjadi tempat bersahaja. Bumi ini sudah tua. Berbagai peristiwa sdh terlupa. Walaupun kita berbeda agama. Jgn hilangkan sikap bhineka tunggal ika. Puisi Merenungkan Derita Bencana Di suatu pagi nan sunyi. Daku merenung menatap matahari. Melihat masa lampau duniawi. Yang terlawati termakan hari. Masa lalu telah berlalu. Masa depan mengalir berlabu. Berbagai macam bencana telah meramu. Derita daripadanya menghempas kalbu. Dunia sudah terlalu tua. Berbagai derita murka telah terpanah. Manusia mengasik berdesak darah karnanya. Tetapi yang Kuasa terus menghijat kami dgn bencananya. Apakah ada sangkutannya dgn dosa. Mengapa engkau murka wahai sang kuasa. Apabila kami berdosa tunjukan jalan menuntut pahala. supaya hidup kami lebih bercahaya. PUISI GEMPA 9,3 RITCHER Laut beriakriak tenang di malam berbintang Berasyikmasyuk muson barat membelai layar Biduk bercadik melaju tenang Dalam buaian samudra hindia luas membentang Rembulan genit bercermin di riak gelombang Yakinkan rupa tak ada lagi mendung yang menghalang Menebar jala berharap ikan kan bersarang Jala terangkat senyum pun mengembang Teringat anak istri di seberang Segera biduk melaju layar pun terkembang Tampak waluku bersinar terang Menuntun biduk ke arah pulang Braakkk Sedikit oleng biduk berguncang Semeter ombak datang menghadang Firasat apa gerangan membayang Cepat cepatlah melaju biduk antar ku pulang Hati berdebar bak talu memukul genderang Sayup terdengar gemuruh ombak datang Semakin jelas terdengar memecah genderang Nyaliku gentar biduk bercadik ku pun berguncang Berputarputar karam dipermainkan gelombang Allaaahu akbar Allaaahu akbar takbir ku berkumandang Pegang ku erat pada sebatang papan yang terbelah memanjang Pusaran ombak membuatku berkunangkunang Samar ku lihat diantara deburan ombak nyiur yang tumbang Terhenti aku pada sebatang nyiur yang memalang Sedetik ku lihat desa ku menghilang Rata tersapu ombak yang menerjang Teringat anak istri yang menunggu ku pulang _____________ Aku terdampar di sebuah negeri yang tak ku kenal Hening sunyi senyap jiwaku meradang Adhy Saputra, 250215 Puisi Bencana Alam GempaBy Ale Tiba- tiba gempa Tiba- tiba panik porak poranda Gelombang Tsunami menyapa Tiba- tiba kematian nyata Bencana tiba- tiba Bencana dari Allah Bencana dari manusia Bencana dari alam Tiba- tiba kiamat kecil Tiba- tiba hari akhir hari ini Dimana peredam dan penjaga tiba- tiba Dimana selain dari pada-Nya Tempat bergantung dan berlindung Aku kecil dan tiada berdaya Aku berdzikir kepada Allah Aku bersyalawat kepada Rasulullah Nyawa ini tidak berhembus Aku menyatu dalam bencana Dalam kesempatan hidup kedua Sebelum jadi abu dan debu Cipanas, 09-02-2015 PUISI BENCANAkarya siamir marulafau Curah hujan membawa kabar Tetesan tergenang Mentari tak akan bersinar Awan akan bergumpal Jalan-jalan berlumpuran Kota kebanjiran Rembualan malam tersenyum ria Pohon-pohonan bertumbangan Petir menyambar Rumah roboh Mobil-mobil tertimpa pohon Mau ke mana? Hanya tangisan kedengaran Angin bertiup kencang Langit menghimpit Apa ini bencana? sm/04/02/2017 Demikianlah kumpulan puisi tentang bencana alam. Simak/baca juga kumpulan puisi bencana alam yang lain di blog ini. Semoga puisi tentang bencana alam di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi musibah alam selanjutnya Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
puisi bencana alam indonesia